APLIKASI TELEMEDICINE DAN
PENERAPANNYA
DALAM TEKNOLOGI INFORMASI KESEHATAN DI SARANA
KESEHATAN
Asih
Prasetyowati, SKM
Magister
Ilmu Kesehatan Masyarakat, Konsentrasi SIMKES
Email:
dhicalove@yahoo.com
Abstraksi
Telemedicine adalah aplikasi dari
pengobatan klinis yang pengembangannya memanfaatkan telepon, internet, dan
jaringan komunikasi lain untuk mentransfer informasi medis. Dengan transfer ini
informasi media tersebut dapat digunakan untuk
konsultasi kesehatan, dan kadang-kadang dapat digunakan untuk prosedur medis di
tempat terpencil. Teknologi telemedicine terdiri dari teknologi perangkat keras
dan perangkat lunak. Penerapannya
kembali ke manajemen sarana kesehatan dan kembali ke
visi misi organisasi
Kata Kunci : Telemedicine, e-health,
telehealth, Real time (synchronous), Store and forward (asynchronous)
A. PENDAHULUAN
Teknologi
informasi merupakan salah satu tool penting dalam peradaban manusia untuk mengatasi
(sebagian) masalah derasnya arus informasi. Teknologi informasi (dan
komunikasi) saat ini adalah bagian penting dalam manajemen informasi. Di dunia
medis, dengan perkembangan pengetahuan yang begitu cepat (kurang lebih 750.000
artikel terbaru di jurnal kedokteran dipublikasikan tiap tahun), dokter akan
cepat tertinggal jika tidak memanfaatkan berbagai tool untuk mengudapte
perkembangan terbaru. Selain memiliki potensi dalam memfilter data dan mengolah
menjadi informasi, TI mampu menyimpannya dengan jumlah kapasitas jauh lebih
banyak dari cara-cara manual. Konvergensi dengan teknologi komunikasi juga
memungkinkan data kesehatan di-share secara mudah dan cepat. Disamping itu,
teknologi memiliki karakteristik perkembangan yang sangat cepat. Setiap dua
tahun, akan muncul produk baru dengan kemampuan pengolahan yang dua kali lebih
cepat dan kapasitas penyimpanan dua kali lebih besar serta berbagai aplikasi
inovatif terbaru.
Dengan
berbagai potensinya ini, adalah naif apabila manajemen informasi kesehatan di
rumah sakit tidak memberikan perhatian istimewa. Telemedicine adalah aplikasi dari pengobatan klinis yang
pengembangannya memanfaatkan telepon, internet, dan jaringan komunikasi lain
untuk mentransfer informasi medis. Dengan transfer ini informasi media tersebut dapat digunakan untuk konsultasi
kesehatan, dan kadang-kadang dapat digunakan untuk prosedur medis di tempat
terpencil.
Telemedicine dapat digambarkan sebagai
dua orang professional di bidang kesehatan yang saling berdiskusi dari jarak jauh secara real time. Untuk melakukan diskusi tersebut dua
orang professional tersebut menggunakan telepon, ataupun teknologi yang lebih
canggih seperti teknologi satelit dan peralatan video conference. Secara umumtelemedicine merujuk pada penggunaan alat komunikasi dan teknologi informasi untuk mengirim perawatan kesehatan1).
B.
PERMASALAHAN
Melihat perkembangan teknologi informasi
yang ada salah satunya telemedicine, bagaimana peranan telemedicine dan penerapannya dalam teknologi informasi di sarana kesehatan
C.
PEMBAHASAN
1. KONSEP TELEMEDICINE
Telemedicine adalah aplikasi dari
pengobatan klinis yang pengembangannya memanfaatkan telepon, internet, dan
jaringan komunikasi lain untuk mentransfer informasi medis. Istilah
telemedicine sering disalahartikan dengan istilah
e-health ataupun telehealth. Telemedicine hanya merujuk pada layanan klinis,
sedangkan telehealth mencakup baik layanan klinis maupun layanan nonklinis
seperti pendidikan, administrasi, dan penelitian bidang medis. Sedangkan
e-health digunakan pada istilah yang mencakup
telehealth, rekam medis elektronik, dan komponen-komponen lain dalam kesehatan
TI (teknologi informasi).
Dalam praktek pelaksanaannya,
telemedicine diterpkan dalam dua konsep yaitu :
a. Real time (synchronous)
Telemedicine secara real time
(synchronous telemedicine) bisa berbentuk sederhana seperti penggunaan telepon, atau
yang kompleks seperti penggunaan robot bedah. Synchronous telemedicine memerlukan kehadiran dua pihak di waktu
yang sama. Untuk itu diperlukan media penghubung yang dapat
menawarkan interaksi real time sehingga salah satu pihak bisa melakukan penanganan
kesehatan. Contohnya penggunaan teknologi tele-otoscope yang memberikan
fasilitas untuk sorang dokter yang melihat ke dalam
pendengaran pasien dari jarak jauh. Contoh lainnya yaitu tele-stethoskop yang membuat seorang dokter
mendengarkan detak jantung pasien dari jarak jauh.
b.
Store and forward (asynchronous)
Telemedicine dalam store-and-forward (asynchronous
telemedicine)
mencakup pengumpulan data medis dan pengiriman data
ini ke seorang dokter pada waktu yang tepat untuk evaluasi offline. Jenis ini
tidak memerlukan kehadiran kedua belah pihak dalam waktu yang sama.
Dermatologi, radiologi, dan patologi adalah spesialis yang biasanya menggunakan
teknologi ini. Rekam medis dalam struktur yang tepat
dalah komponen utama dalam transfer ini1).
Telemedicine paling bermanfaat untuk
masyarakat yang tinggal di daerah terpencil ataupun daerak yang jauh. Saat ini
telemedicine diterapkan secara virtual untuk semua bidang medis. Spesialis yang menggunakan telemedicine sering menggunakan
prefix tele. Contohnya telemedicine yang diterapkan oleh radiologist disebut teleradiology, telemedicine yang diterapkan oleh cardiologist disebut telecardiology.
Telemedicine sangat bermanfaat sebagai
alat komunikasi antara praktisi umum dan spesialis yang berada di lokasi yang
jauh. Pemantauan pasien di rumah, dengan menggunakan perangkat-perangkat yang
dikenal umum seperti tekanan darah dan mengirimkan informasi tersebut ke caregiver (orang yang
bertanggung jawab atas kesehatan pasien, yaitu keluarga pasien) di tempat yang jauh. Solusi pemantauan jarak jauh
difokuskan pada penyakit kronis dengan morbiditas tinggi.
2.
TEKNOLOGI TELEMEDICINE
Teknologi telemedicine terdiri dari
teknologi perangkat keras dan perangkat lunak.
Teknologi perangkat keras telemedicine:
a. Jaringan computer/internet
Teknologi ini dapat menghubungkan antar
computer sehingga dapat saling komunikasi dan bertukar data. Jaringan computer dapat menghubungkan computer di gedung
yang berbeda, kota yang berbeda bahkan seluruh dunia. Teknologi lebih dikenal
dengan internet. Jaringan computer ini tidak hanya dengan kabel tapi juga
nirkabel. Jaringan computer termasuk internet mampu
menciptakan synchronous telemedicine maupun asynchronous.
b.
Satelit
Satelit dapat mengatasi tempat-tempat
yang tidak terjangkau. Satelit saat ini dipakai untuk dijadikan infrastruktur
komunikasi seperti telepon. Satelit memperluas jangkauan telemedicine ke darah-daerah terpencil atau lokasi yang sulit
dibangun infrastruktur jaringan kabel.
c. Handphone
Fungsi utama handphone adalah untuk
komunikasi suara dan teks (SMS), namun fitur-fitur tambahan banyak ditambahkan
seperti:
-
MMS, fasilitas ini dapat mengirim
suara, gambar, maupun video
-
GPRS atau 3G, fasilitas ini menambah kecepatan pengiriman
data ke handphone sehingga dapat dikirim secara realtime sehingga dapat
dilakukan video conference, juga dapat dilakukan chatting atau browsing
internet.
-
Shoftware, yaitu misalnya dengan teknologi
Java dengan java ME (mobile edition) dapat ditambahkan dalam HP
d. Plug-play device
Yaitu teknologi yang memungkinkan
penambahan piranti baru dalam computer. Setiap computer akan dilengkapi dengan
berbagai port. Lewat port-port tersebut piranti baru
dapat ditambahkan dalan computer. Ada beberapa port yang ada saat ini
diantaranta port serial, port pararel, dan USB. Dengan port tersebut peralatan
multimedia dapat dihubungkan ke computer, sehingga audio conference maupun video conference dapat dilakukan. Piranti kesehatan juga dapat dihubungkan dengan computer lewat port
ini, contohnya stetoskop, thermometer, USG, laboratorium.
e.
Teknologi multimedia
Multimedia disini adalah yang berkaitan
dengan media suara, gambar, dan video. Semuanya dapat
bersifat digital dan dapat dikirim secara digital juga.
Teknologi perangkat lunak yang mendukung
telemedicine:
a. Teknologi chatting dan conference
Chatting biasanya dilakukan antara 2
orang berbeda di computer yang berbeda. Sedangkan conference dapat dilakukan lebih dari dua orang yang berbeda tetapi
dalam satu forum. Salah satu shoftware ini misalnya yahoo messenger, google
talk, dsb.
b. Pengolahan citra
Pengolahan citra adalah salah satu
bidang kajian di dunia perangkat lunak computer. Bidang ini mengkaji teknik-teknik mengolah citra (gambar, foto).
Pengolahan citra menawarkan teknik-teknik untuk mengolah citra termasuk
memperbaiki citra sebelum dikirm ke tempat lain.
c.
Teknologi pemampatan (kompresi) data
Teknik ini mengubah data berukuran besar menjadi data berukuran kecil. Pengubahan tidak akan
menghilangkan informasi di dalamnya. Karena data hasil kompresi berbeda dengan
data sebelumnya, maka diperlukan proses dekompresi.
3. PERKEMBANGAN APLIKASI TELEMEDICINE DI DUNIA DAN INDONESIA
Saat ini telemedicine
sudah menjadi bagai penting dalam sebuah pengobatan. Telemedicine telah mampu
membawa tangan-tangan dokter keluar dari ruang praktek mereka dan menyentuh
orang-orang sakit yang tinggal jauh di pelosok. Berikut contoh perkembangan aplikasi telemedicine di dunia dan Indonesia:
a. Easy call me
Masa sekarang banyak dokter sudah
membangun kedekatan dengan pasien melalui telepon atau pesan singkat (SMS). Hal ini memungkinkan bagi dokter untuk menangani maslah
khusus misalnya pasien hepatitis rawat jalan, atau
pasien hipertensi rawat jalan, dll.
b. Smart- home, smart patient
Teknologi ini merupakan teknologi untuk
melakukan monitoring terhadap pasien, dimana pasien tetap berada dirumah selama
menitoring. Teknologi ini dikembangkan oleh ATA (American Telemedicine Association), Home Telehealth dan Remote Monitoring.
c. Robotic telemedicine
Proyek ini dikembangkan oleh Offsite
Care Inc. Robot ini memungkinkan dokter berkoordinasi dengan klinis atau rumah
sakit setempat, sekaligus memeriksa pasien dari jarak jauh.
d.
Pakistan telemedicine project
Pemerintah America Serikat bekerja sama
dengan IBM membangun infrastruktur telemedicine di Holy Family Hospital
Rawalpindi di Pakistan. Disini dibangun sebuah system telemedicine untuk
mengkoneksikan dokter-dokter ahli di Amerika Serikat
dengan rumah sakit tersebut melalui jaringan Wi-Max. Dokter berhubungan dengan
pasien melalui wencam dan dengan perangkat-perangkat yang diopersaikan oleh
perawat di RS tersebut.
e.
Sistem Pakar
Sistem ini memodelkan pengetahuan pakar
ke dalam system computer. Contoh penggunaan system
pakar dalam dunia medis adalah dilakukan di http://easydiagnosis.com/
Dalam website tersebut kita bisa
melakukan beragam penyakit yang mungkin kita derita dengan memilih modul-modul yang tersedia dalam website tersebut.
f.
Aplikasi telemedicine dari Telkom (Indonesia)
Ditjen Bina Upaya Kesehatan berinisiatif
mengimplementasikan e-health dalam bentuk telemedicine. Aplikasi telemedicine
dari Telkon adalah cikal bakal terintegrasinya
diagnosa medis secara nasional. Hal ini telah disampaikan dalam seminar
Telemedicine Tahun 2011. Saat ini pilot projet implementasi online diagnose
medis adalah enam rumah sakit di Jakarta yaitu RSUP Pesahabatan, RSUPN Dr.
Cipto Mangunkusumo, RSUP Fatmawati, RS Darmais, RSJP
Harapan Kita, dan RSAB Harapan Kita3).
3. HAMBATAN DAN KENDALA PENERAPAN
TELEMEDICINE
Masih banyak kendala dalam penerapan teknologi informasi untuk
manajemen kesehatan di rumah sakit. Jika masih dalam taraf pengembangan sistem
informasi transaksi (misalnya data administratif, keuangan dan demografis)
problem sosiokltural tidak terlalu kentara. Namun demikian, jika sudah sampai
aspek klinis, tantangan akan semakin besar. Di sisi lain, persoalan kesiapan SDM
seringkali menjadi pengganjal. Pemahaman tenaga kesehatan di rumah sakit
terhadap potensi TI kadang menjadi lemah karena pemahaman yang keliru. Oleh
karena itu penguatan pada aspek pengetahuan dan ketrampilan merupakan salah
satu kuncinya. Disamping itu, tentu saja adalah masalah finansial. Tanpa
disertai dengan bantuan tenaga ahli yang baik, terkadang investasi TI hanya
akan memberikan pemborosan tanpa ada nilai lebihnya. Yang terakhir adalah
kecurigaan terhadap lemahnya aspek security, konfidensialitas dan privacy data
medis.
Bagaimana
memilih dan menerapkan aplikasi teknologi informasi untuk manajemen kesehatan
di rumah saki merupakan pertanyaan krusial yang harus dijawab. Melihat pada pengalaman di
atas, kita harus mengembalikan kepada komitmen, visi dan leadership dari
organisasi. Apakah ini hanya karena ikut-ikutan atau memang sudah tertuang
dalam rencana stratejik rumah sakit? Selain itu, bagaimana implikasi biaya dan
sumber daya manusia? Bagaimana menjalin kerjasama antar berbagai komponen di
rumah sakit, baik tenaga medis maupun non medis?
Jika
pertanyaan tersebut sudah dijawab, kita dapat memilih aplikasi yang sesuai
dengan kemampuan organisasi. Langkah yang paling penting adalah pengembangan
sistem informasi transaksional (data administratif dan klinis sederhana).
Selanjutnya, pengembangan level kedua, yaitu sistem informasi manajemen dan
sistem sistem informasi eksekutif (sistem pendukung keputusan) dapat dilakukan
kemudian. Aplikasi SMS sebagai reminder bagi ibu hamil untuk memeriksakan secara
tepat waktu juga merupakan salah satu model SPK bagi pasien. Demikian juga
model serupa agar jadwal imunisasi bagi balita tidak terlambat. Investasi yang
diperlukan cukup dengan komputer yang telah diisi dengan database klinik
pasien, nomer HP serta rule mengenai penjadwalan imunisasi. Penerapan jaringan
wireless saat ini juga bukan investasi yang mahal. Dan masih seabreg inovasi
lain yang dapat dikembangkan.
Dari
konteks teknologi informasi dan komunikasi, dapat dikatakan bahwa pelbagai
aplikasi sangat potensial sekali diterapkan di dunia medis. Akan tetapi kita
harus memperhatikan bahwa hingga saat ini secara kultural, dunia medis,
termasuk yang sudah menerapkan infrastruktur elektronik secara canggih sebagian
besar transaksi informasi klinis masih berjalan secara face to face.
Sehingga tidak salah bila ada
yang mengatakan bahwa keberhasilan sistem informasi di rumah sakit 90%
merupakan masalah sosial kultural dan hanya 10% saja yang merupakan masalah
informatika.
D. KESIMPULAN
Telemedicine paling bermanfaat
untuk masyarakat yang tinggal di daerah terpencil ataupun daerak yang jauh.
Saat ini telemedicine diterapkan secara virtual untuk semua bidang medis. Telemedicine sudah menjadi bagai penting dalam sebuah
pengobatan. Telemedicine
telah
mampu membawa tangan-tangan dokter keluar dari ruang
praktek mereka dan menyentuh orang-orang sakit yang tinggal jauh di pelosok
sehingga jarak pasien dan dokter sudah bukan merupakan kendala. Penerapannya kembali ke manajemen sarana kesehatan dan
kembali ke visi misi organisasi
Referensi:
Kusumadewi, Sri, dkk. Informatika Kesehatan. Graha
Ilmu. Yogyakarta. 2009
Jennifer E. Carpenter, RRA, Issue: Managing Multimedia Medical Records: A Health Information
Manager's Role, Jurnal of AHIMA - HIM practice associate, Februari 1998.
Gamira, Rina. Telkom Kembangkan Aplikasi Telemedicine. www.MediaIndonesia.com
, dipublikasikan Kamis 10 Mei 2012, diakses 10 Mei 2012.