Selasa, 08 April 2014

APLIKASI TELEMEDICINE DAN PENERAPANNYA DALAM TEKNOLOGI INFORMASI KESEHATAN DI SARANA KESEHATAN



APLIKASI TELEMEDICINE DAN PENERAPANNYA
DALAM TEKNOLOGI INFORMASI KESEHATAN DI SARANA KESEHATAN

Asih Prasetyowati, SKM
Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat, Konsentrasi SIMKES
Email: dhicalove@yahoo.com

Abstraksi

Telemedicine adalah aplikasi dari pengobatan klinis yang pengembangannya memanfaatkan telepon, internet, dan jaringan komunikasi lain untuk mentransfer informasi medis. Dengan transfer ini informasi media tersebut dapat digunakan untuk konsultasi kesehatan, dan kadang-kadang dapat digunakan untuk prosedur medis di tempat terpencil. Teknologi telemedicine terdiri dari teknologi perangkat keras dan perangkat lunak. Penerapannya kembali ke manajemen sarana kesehatan dan kembali ke visi misi organisasi

Kata Kunci : Telemedicine, e-health, telehealth, Real time (synchronous), Store and forward (asynchronous)

A.       PENDAHULUAN
Teknologi informasi merupakan salah satu tool penting dalam peradaban manusia untuk mengatasi (sebagian) masalah derasnya arus informasi. Teknologi informasi (dan komunikasi) saat ini adalah bagian penting dalam manajemen informasi. Di dunia medis, dengan perkembangan pengetahuan yang begitu cepat (kurang lebih 750.000 artikel terbaru di jurnal kedokteran dipublikasikan tiap tahun), dokter akan cepat tertinggal jika tidak memanfaatkan berbagai tool untuk mengudapte perkembangan terbaru. Selain memiliki potensi dalam memfilter data dan mengolah menjadi informasi, TI mampu menyimpannya dengan jumlah kapasitas jauh lebih banyak dari cara-cara manual. Konvergensi dengan teknologi komunikasi juga memungkinkan data kesehatan di-share secara mudah dan cepat. Disamping itu, teknologi memiliki karakteristik perkembangan yang sangat cepat. Setiap dua tahun, akan muncul produk baru dengan kemampuan pengolahan yang dua kali lebih cepat dan kapasitas penyimpanan dua kali lebih besar serta berbagai aplikasi inovatif terbaru.
Dengan berbagai potensinya ini, adalah naif apabila manajemen informasi kesehatan di rumah sakit tidak memberikan perhatian istimewa. Telemedicine adalah aplikasi dari pengobatan klinis yang pengembangannya memanfaatkan telepon, internet, dan jaringan komunikasi lain untuk mentransfer informasi medis. Dengan transfer ini informasi media tersebut dapat digunakan untuk konsultasi kesehatan, dan kadang-kadang dapat digunakan untuk prosedur medis di tempat terpencil.

Telemedicine dapat digambarkan sebagai dua orang professional di bidang kesehatan yang saling berdiskusi dari jarak jauh secara real time. Untuk melakukan diskusi tersebut dua orang professional tersebut menggunakan telepon, ataupun teknologi yang lebih canggih seperti teknologi satelit dan peralatan video conference. Secara umumtelemedicine merujuk pada penggunaan alat komunikasi dan teknologi informasi untuk mengirim perawatan kesehatan1).



B.           PERMASALAHAN

Melihat perkembangan teknologi informasi yang ada salah satunya telemedicine, bagaimana peranan telemedicine dan penerapannya dalam teknologi informasi di sarana kesehatan



C.          PEMBAHASAN

1.    KONSEP TELEMEDICINE

Telemedicine adalah aplikasi dari pengobatan klinis yang pengembangannya memanfaatkan telepon, internet, dan jaringan komunikasi lain untuk mentransfer informasi medis. Istilah telemedicine sering disalahartikan dengan istilah e-health ataupun telehealth. Telemedicine hanya merujuk pada layanan klinis, sedangkan telehealth mencakup baik layanan klinis maupun layanan nonklinis seperti pendidikan, administrasi, dan penelitian bidang medis. Sedangkan e-health digunakan pada istilah yang mencakup telehealth, rekam medis elektronik, dan komponen-komponen lain dalam kesehatan TI (teknologi informasi).

Dalam praktek pelaksanaannya, telemedicine diterpkan dalam dua konsep yaitu :

a.      Real time (synchronous)

Telemedicine secara real time (synchronous telemedicine) bisa berbentuk sederhana seperti penggunaan telepon, atau yang kompleks seperti penggunaan robot bedah. Synchronous telemedicine memerlukan kehadiran dua pihak di waktu yang sama. Untuk itu diperlukan media penghubung yang dapat menawarkan interaksi real time sehingga salah satu pihak bisa melakukan penanganan kesehatan. Contohnya penggunaan teknologi tele-otoscope yang memberikan fasilitas untuk sorang dokter yang melihat ke dalam pendengaran pasien dari jarak jauh. Contoh lainnya yaitu tele-stethoskop yang membuat seorang dokter mendengarkan detak jantung pasien dari jarak jauh.

b.        Store and forward (asynchronous)

Telemedicine dalam store-and-forward (asynchronous telemedicine) mencakup pengumpulan data medis dan pengiriman data ini ke seorang dokter pada waktu yang tepat untuk evaluasi offline. Jenis ini tidak memerlukan kehadiran kedua belah pihak dalam waktu yang sama. Dermatologi, radiologi, dan patologi adalah spesialis yang biasanya menggunakan teknologi ini. Rekam medis dalam struktur yang tepat dalah komponen utama dalam transfer ini1).



Telemedicine paling bermanfaat untuk masyarakat yang tinggal di daerah terpencil ataupun daerak yang jauh. Saat ini telemedicine diterapkan secara virtual untuk semua bidang medis. Spesialis yang menggunakan telemedicine sering menggunakan prefix tele. Contohnya telemedicine yang diterapkan oleh radiologist disebut teleradiology, telemedicine yang diterapkan oleh cardiologist disebut telecardiology.

                Telemedicine sangat bermanfaat sebagai alat komunikasi antara praktisi umum dan spesialis yang berada di lokasi yang jauh. Pemantauan pasien di rumah, dengan menggunakan perangkat-perangkat yang dikenal umum seperti tekanan darah dan mengirimkan informasi tersebut ke caregiver (orang yang bertanggung jawab atas kesehatan pasien, yaitu keluarga pasien) di tempat yang jauh. Solusi pemantauan jarak jauh difokuskan pada penyakit kronis dengan morbiditas tinggi.



2.    TEKNOLOGI TELEMEDICINE

Teknologi telemedicine terdiri dari teknologi perangkat keras dan perangkat lunak.

Teknologi perangkat keras telemedicine:

a.      Jaringan computer/internet

Teknologi ini dapat menghubungkan antar computer sehingga dapat saling komunikasi dan bertukar data. Jaringan computer dapat menghubungkan computer di gedung yang berbeda, kota yang berbeda bahkan seluruh dunia. Teknologi lebih dikenal dengan internet. Jaringan computer ini tidak hanya dengan kabel tapi juga nirkabel. Jaringan computer termasuk internet mampu menciptakan synchronous telemedicine maupun asynchronous.

b.     Satelit

Satelit dapat mengatasi tempat-tempat yang tidak terjangkau. Satelit saat ini dipakai untuk dijadikan infrastruktur komunikasi seperti telepon. Satelit memperluas jangkauan telemedicine ke darah-daerah terpencil atau lokasi yang sulit dibangun infrastruktur jaringan kabel.

c.    Handphone

Fungsi utama handphone adalah untuk komunikasi suara dan teks (SMS), namun fitur-fitur tambahan banyak ditambahkan seperti:

-      MMS, fasilitas ini dapat mengirim suara, gambar, maupun video

-      GPRS atau 3G, fasilitas ini menambah kecepatan pengiriman data ke handphone sehingga dapat dikirim secara realtime sehingga dapat dilakukan video conference, juga dapat dilakukan chatting atau browsing internet.

-      Shoftware, yaitu misalnya dengan teknologi Java dengan java ME (mobile edition) dapat ditambahkan dalam HP

d.    Plug-play device

Yaitu teknologi yang memungkinkan penambahan piranti baru dalam computer. Setiap computer akan dilengkapi dengan berbagai port. Lewat port-port tersebut piranti baru dapat ditambahkan dalan computer. Ada beberapa port yang ada saat ini diantaranta port serial, port pararel, dan USB. Dengan port tersebut peralatan multimedia dapat dihubungkan ke computer, sehingga audio conference maupun video conference dapat dilakukan. Piranti kesehatan juga dapat dihubungkan dengan computer lewat port ini, contohnya stetoskop, thermometer, USG, laboratorium.

e.    Teknologi multimedia

Multimedia disini adalah yang berkaitan dengan media suara, gambar, dan video. Semuanya dapat bersifat digital dan dapat dikirim secara digital juga.



Teknologi perangkat lunak yang mendukung telemedicine:

a.      Teknologi chatting dan conference

Chatting biasanya dilakukan antara 2 orang berbeda di computer yang berbeda. Sedangkan conference dapat dilakukan lebih dari dua orang yang berbeda tetapi dalam satu forum. Salah satu shoftware ini misalnya yahoo messenger, google talk, dsb.

b.     Pengolahan citra

Pengolahan citra adalah salah satu bidang kajian di dunia perangkat lunak computer. Bidang ini mengkaji teknik-teknik mengolah citra (gambar, foto). Pengolahan citra menawarkan teknik-teknik untuk mengolah citra termasuk memperbaiki citra sebelum dikirm ke tempat lain.

c.    Teknologi pemampatan (kompresi) data

Teknik ini mengubah data berukuran besar menjadi data berukuran kecil. Pengubahan tidak akan menghilangkan informasi di dalamnya. Karena data hasil kompresi berbeda dengan data sebelumnya, maka diperlukan proses dekompresi.





3.     PERKEMBANGAN APLIKASI TELEMEDICINE DI DUNIA DAN INDONESIA

Saat ini telemedicine sudah menjadi bagai penting dalam sebuah pengobatan. Telemedicine telah mampu membawa tangan-tangan dokter keluar dari ruang praktek mereka dan menyentuh orang-orang sakit yang tinggal jauh di pelosok. Berikut contoh perkembangan aplikasi telemedicine di dunia dan Indonesia:

a.    Easy call me

Masa sekarang banyak dokter sudah membangun kedekatan dengan pasien melalui telepon atau pesan singkat (SMS). Hal ini memungkinkan bagi dokter untuk menangani maslah khusus misalnya pasien hepatitis rawat jalan, atau pasien hipertensi rawat jalan, dll.

b.    Smart- home, smart patient

Teknologi ini merupakan teknologi untuk melakukan monitoring terhadap pasien, dimana pasien tetap berada dirumah selama menitoring. Teknologi ini dikembangkan oleh ATA (American Telemedicine Association), Home Telehealth dan Remote Monitoring.

c.    Robotic telemedicine

Proyek ini dikembangkan oleh Offsite Care Inc. Robot ini memungkinkan dokter berkoordinasi dengan klinis atau rumah sakit setempat, sekaligus memeriksa pasien dari jarak jauh.

d.     Pakistan telemedicine project

Pemerintah America Serikat bekerja sama dengan IBM membangun infrastruktur telemedicine di Holy Family Hospital Rawalpindi di Pakistan. Disini dibangun sebuah system telemedicine untuk mengkoneksikan dokter-dokter ahli di Amerika Serikat dengan rumah sakit tersebut melalui jaringan Wi-Max. Dokter berhubungan dengan pasien melalui wencam dan dengan perangkat-perangkat yang diopersaikan oleh perawat di RS tersebut.

e.     Sistem Pakar

Sistem ini memodelkan pengetahuan pakar ke dalam system computer. Contoh penggunaan system pakar dalam dunia medis adalah dilakukan di http://easydiagnosis.com/

Dalam website tersebut kita bisa melakukan beragam penyakit yang mungkin kita derita dengan memilih modul-modul yang tersedia dalam website tersebut.

f.    Aplikasi telemedicine dari Telkom (Indonesia)

Ditjen Bina Upaya Kesehatan berinisiatif mengimplementasikan e-health dalam bentuk telemedicine. Aplikasi telemedicine dari Telkon adalah cikal bakal terintegrasinya diagnosa medis secara nasional. Hal ini telah disampaikan dalam seminar Telemedicine Tahun 2011. Saat ini pilot projet implementasi online diagnose medis adalah enam rumah sakit di Jakarta yaitu RSUP Pesahabatan, RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo, RSUP Fatmawati, RS Darmais, RSJP Harapan Kita, dan RSAB Harapan Kita3).





3. HAMBATAN DAN KENDALA PENERAPAN TELEMEDICINE

Masih banyak kendala dalam penerapan teknologi informasi untuk manajemen kesehatan di rumah sakit. Jika masih dalam taraf pengembangan sistem informasi transaksi (misalnya data administratif, keuangan dan demografis) problem sosiokltural tidak terlalu kentara. Namun demikian, jika sudah sampai aspek klinis, tantangan akan semakin besar. Di sisi lain, persoalan kesiapan SDM seringkali menjadi pengganjal. Pemahaman tenaga kesehatan di rumah sakit terhadap potensi TI kadang menjadi lemah karena pemahaman yang keliru. Oleh karena itu penguatan pada aspek pengetahuan dan ketrampilan merupakan salah satu kuncinya. Disamping itu, tentu saja adalah masalah finansial. Tanpa disertai dengan bantuan tenaga ahli yang baik, terkadang investasi TI hanya akan memberikan pemborosan tanpa ada nilai lebihnya. Yang terakhir adalah kecurigaan terhadap lemahnya aspek security, konfidensialitas dan privacy data medis.

Bagaimana memilih dan menerapkan aplikasi teknologi informasi untuk manajemen kesehatan di rumah saki merupakan pertanyaan krusial yang harus dijawab. Melihat pada pengalaman di atas, kita harus mengembalikan kepada komitmen, visi dan leadership dari organisasi. Apakah ini hanya karena ikut-ikutan atau memang sudah tertuang dalam rencana stratejik rumah sakit? Selain itu, bagaimana implikasi biaya dan sumber daya manusia? Bagaimana menjalin kerjasama antar berbagai komponen di rumah sakit, baik tenaga medis maupun non medis?

Jika pertanyaan tersebut sudah dijawab, kita dapat memilih aplikasi yang sesuai dengan kemampuan organisasi. Langkah yang paling penting adalah pengembangan sistem informasi transaksional (data administratif dan klinis sederhana). Selanjutnya, pengembangan level kedua, yaitu sistem informasi manajemen dan sistem sistem informasi eksekutif (sistem pendukung keputusan) dapat dilakukan kemudian. Aplikasi SMS sebagai reminder bagi ibu hamil untuk memeriksakan secara tepat waktu juga merupakan salah satu model SPK bagi pasien. Demikian juga model serupa agar jadwal imunisasi bagi balita tidak terlambat. Investasi yang diperlukan cukup dengan komputer yang telah diisi dengan database klinik pasien, nomer HP serta rule mengenai penjadwalan imunisasi. Penerapan jaringan wireless saat ini juga bukan investasi yang mahal. Dan masih seabreg inovasi lain yang dapat dikembangkan.

Dari konteks teknologi informasi dan komunikasi, dapat dikatakan bahwa pelbagai aplikasi sangat potensial sekali diterapkan di dunia medis. Akan tetapi kita harus memperhatikan bahwa hingga saat ini secara kultural, dunia medis, termasuk yang sudah menerapkan infrastruktur elektronik secara canggih sebagian besar transaksi informasi klinis masih berjalan secara face to face.  Sehingga tidak salah bila ada yang mengatakan bahwa keberhasilan sistem informasi di rumah sakit 90% merupakan masalah sosial kultural dan hanya 10% saja yang merupakan masalah informatika.





D.       KESIMPULAN

Telemedicine paling bermanfaat untuk masyarakat yang tinggal di daerah terpencil ataupun daerak yang jauh. Saat ini telemedicine diterapkan secara virtual untuk semua bidang medis. Telemedicine sudah menjadi bagai penting dalam sebuah pengobatan. Telemedicine telah mampu membawa tangan-tangan dokter keluar dari ruang praktek mereka dan menyentuh orang-orang sakit yang tinggal jauh di pelosok sehingga jarak pasien dan dokter sudah bukan merupakan kendala. Penerapannya kembali ke manajemen sarana kesehatan dan kembali ke visi misi organisasi



Referensi:

Kusumadewi, Sri, dkk. Informatika Kesehatan. Graha Ilmu. Yogyakarta. 2009

Jennifer E. Carpenter, RRA, Issue: Managing Multimedia Medical Records: A Health Information Manager's Role, Jurnal of AHIMA - HIM practice associate, Februari 1998.

Gamira, Rina. Telkom Kembangkan Aplikasi Telemedicine. www.MediaIndonesia.com , dipublikasikan Kamis 10 Mei 2012, diakses 10 Mei 2012.

Wikipedia. Telemedicine. www.wikipedia.com, diakses 10 Mei 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar