STIKES
HAKLI SEMARANG GELAR SEMINAR NASIONAL
DALAM
MENYONGSONG ERA MEA
Pada Sabtu (12 Desember 2015) STIKES
HAKLI Semarang bekerja sama dengan DPD PORMIKI Jawa Tengah menggelar seminar
nasional dengan tema “Strategi Peningkatan Kompetensi Perekam Medis dan
Informasi Kesehatan untuk Mendukung Mutu Kesehatan Pada Era MEA Tahun 2016”.
Seminar ini mendatangkan narasumber yang berkompeten di bidang mutu manajemen
informasi kesehatan di Indonesia, yaitu dari KARS (Komisi Akreditasi Rumah
Sakit), Konsultan MIK (manajemen informasi kesehatan), dan Ketua DPD PORMIKI
Jateng, sebagai moderator dr. Rano.Indradi Sudra, M.Kes. Ketua Seminar, Endah
Widaningtyas, SE (Ketua Prodi RMIK STIKES HAKLI) melaporkan bahwa seminar ini berhasil
mengundang 586 peserta yang terdiri dari unsur rumah sakit, dinas kesehatan,
puskesmas, dosen dan pimpinan Perguruan Tinggi Rekam Medis dan Informasi
Kesehatan, dan masyarakat umum.
Masyarakat Ekonomi ASEAN atau MEA
yang akan mulai berlaku pada 1 Januari 2016 tak bisa mundur lagi
Acara seminar dibuka oleh Ketua STIKES
HAKLI Semarang yang diwakili oleh dr. M. Rr. Sri Puji Rahayu, dilanjutkan
dengan sesi pemaparan materi secara panel. Narasumber yang pertama dari KARS,
dr. Nurul Ainy Sidik, MARS menyampaikan tentang persiapan sarana pelayanan RS
dalam menghadapi MEA. Dibahas tentang masih rendahnya persentase RS yang
terakreditasi di Indonesia sehingga perlu terus meningkatan nilai akreditasi RS dalam
menghadapi persaingan global agar dapat menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Narasumber
kedua, Lily Widjaja, Amd.PK, SKM, MM menyampaikan tentang peningkatan mutu MIK
untuk mendukung mutu pelayanan kesehatan pada era MEA. Dibahas tentang daya
saing Indonesia masih peringkat 5 dari 10 negara anggota MEA. “Mengutip pidato
dari Pak Jokowi bahwa Masyarakat Ekonomi ASEAN akan berlaku mulai tanggal 1
Januari 2016 dan tidak bisa mundur lagi karena sudah dibahas sejak tahun 2003”
tutur Ibu Lily, sehingga sangat mendesak untuk terus meningkatan mutu dengan
SPM (standart pelayanan minimal), peningkatan kompetensi tenaga RMIK,
peningkatan daya saing institusi pendidikan dan pelayanan kesehatan. Sebagai
narasumber ketiga dari PORMIKI (Sugiharto, AmdPK, SKM) membahas tentang strategi
peningkatan kompetensi tenaga perekam medis dan informasi kesehatan dalam era
MEA 2016. “Kita tidak mau tenaga kerja lokal yang sebetulnya
berkualitas dan mampu, tetapi karena ada tenaga kerja asing jadi tergeser”,
kata Pak Sugiharto. Strategi yang dilakukan dalam menghadapi pasar bebas tenaga kerja.
adalah dengan sertifikat kompetensi, surat tanda registrasi, dan surat ijin
kerja. Setelah pemaparan materi dilanjutkan dengan sesi tanya jawab oleh
peserta. Unsur dari pelayanan kesehatan yaitu puskesmas dan RS banyak
menanyakan seputar akreditasi sarana kesehatan. Peserta dari unsur mahasiswa
sangat antusias dengan materi seputar kompetensi lulusan dan strategi untuk
meningkatkan daya saing dengan tenaga asing.
STIKES
HAKLI memperkuat jejaring alumni untuk peningkatan kompetensi lulusan
Acara diakhiri dengan pembagian doorprice kepada peserta dan seminar ditutup
oleh Ketua STIKES HAKLI Semarang. Acara seminar juga diisi dengan temu alumni
STIKES HAKLI Semarang untuk membahas program kerja kedepannya. Alumni HAKLI
tersebar di seluruh pelosok negeri dan banyak yang telah bekerja di instansi
kesehatan baik dinas kesehatan, rumah sakit, maupun puskesmas. Temu alumni
dimaksudkan untuk memperkuat jejaring alumni, untuk mendapatkan umpan balik
dari stakeholder dan untuk terus meningkatkan kompetensi lulusan agar dapat
bersaing di dunia kerja. Acara seminar direncanakan diadakan secara kontinyu
setiap tahun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar