Kamis, 27 April 2023

ULANG TAHUN, LEBARAN, DAN GEMPURAN TEKNOLOGI TAHUN 2023

 

ULANG TAHUN, LEBARAN, DAN GEMPURAN TEKNOLOGI TAHUN 2023

 

Tahun ini hari kelahiran dan hari lebaran hampir berdekatan. Hari kelahiran tanggal 17 April, Lebaran jatuh pada tanggal 22 April 2023. Salah satu keuntungan ya ada alasan tidak ada perayaan makan-makan karena pas bulan puasa. Yang aku rasakan semakin kesini perayaan hari kelahiran menjadi tidak penting, karena memang umur semakin tua, ngapain ada perayaan, malu sama umur hehe. Cara pandang hidup yang berbeda membuat hari kelahiran menjadi ajang instrospeksi sekaligus kesedihan. Kalo orang bilang kenapa hidup dibuat sedih terus kan bisa seneng-seneng. Ya kesedihan kan tidak harus ditampakkan dari luar. Orang cukup tahu kita seneng dan bahagia terus. Yang orang jarang tahu, bahwa kesedihan itu salah satu cara kita dekat dengan Allah. Coba kita ingat-ingat pada saat kita terpuruk dan terkena masalah yang besar, pasti sholat kita lebih khusyuk dan tajahut lebih kenceng. Karena ada maunya supaya Allah membantu kita membereskan masalah. Begitu Allah sudah membantu kita dan kita seneng-seneng, baru lupa, tahajut mulai bolong, sholat mulai tidak tepat waktu, subuh mesti kesiangan karena malem begadang. Tapi Allah Maha Baik, selalu melindungi kita sampai saat ini masih diberikan kesehatan, rejeki yang cukup, masih bisa internetan sampe malam, masih bisa tidur pulas dan diberikan ijin untuk bangun lagi oleh Allah keesokan hari. Kurang baik apa coba…

Cara pandang yang berbeda dengan umur, dengan cara menggunakan waktu yang terbatas, tiap detik dan menit menjadi hal yang berharga, mulai dirasakan sejak masuk dalam usia kebijakan. Orang percaya usia 40an adalah usia munculnya kebijakan dimana segala keputusan melalui pemikiran yang matang dan jangka panjang. Semakin bijaksana maka jangka panjang tidak hanya berhenti pada umur manusia berakhir, tapi sampai ke fase-fase manusia sampai ke alam akhir, dimana tidak ada lagi hidup dan mati. Dari yang mengejar kebahagiaan duniawi, akhirnya menyadari bahwa harta dan tahta tidak dibawa mati. Tapi bagaimana menggunakan waktu, harta, dan tahta untuk mengambil manfaatnya buat bekal di fase akhirat. Ibarat kita main game pokemon, kita ambil bonus-bonus yang berserakan di sekitar kita untuk bekal yang banyak. Sayangnya kita kadang tidak menyadari dan membiarkannya begitu saja. Sebenarnya nasehat lama “Hidup cuma mampir ngombe, jangan sia-siakan waktu selama masih hidup, gunakan waktu selama masih bisa, jangan telat beribadah, hidup adalah untuk beribadah” sudah sering kita dengar dari kita kecil. Tapi sayangnya telinga kita ada dua sehingga nasehat masuk telinga kiri keluar telinga kanan sudah sering terjadi. Bisa jadi syetan yang ada di diri begitu kuat sehingga menutup hati kita dari ajaran-ajaran religius dan spiritual.

Walaupun godaan dunia terus ada selama manusia hidup, syetan tidak akan berhenti menggoda, bahkan dalam sholat sekalipun. Syetan jaman modern sekarang bisa berubah bentuk, tidak hanya dalam bentuk manusia tapi juga dalam bentuk benda, dan ada dalam benda kecil yang sering kita bawa. Mungkin keresahanku karena tidak berkutik dengan benda ini. Benda ini jika tertinggal membuat orang kalang kabut, membuat orang tidak percaya percaya diri jika tidak terbawa, membuat  orang membagi kasta-kasta dengan jenis atau level benda yang dibawa. Dengan benda ini orang sering lupa dengan waktu, sekian jam digunakan untuk scrooling dan berselancar.  Bangun tidur, sebelum mandi, sebelum kerja, sebelum beribadah, saat makan, sebelum tidur, pasti benda itu yang kita pegang. Sehingga waktu semakin terbuang percuma untuk mencari informasi informasi tidak penting yang kadang menyangkut rumah tangga orang. Ikut memberi komentar pedas, ikut share sesuatu yang dilarang.  Sok tahu dengan masalah orang, sok memberikan nasehat. Satu komentar pedas dari kita mungkin berakibat fatal bagi yang membaca, padahal yang membaca tidak satu orang. Sehingga dosa yang ditimbulkan menjadi multimarketing dan bertumpuk tumpuk. Orang merasa semakin kesini waktu semakin cepat, karena waktu di dunia nyata sudah dihabiskan separuhnya untuk dunia maya. Belum lagi waktunya terpakai untuk tidur juga semakin sedikit. Itulah candu, jenis narkoba teknologi yang tidak kita sadari yang meracuni otak.

Dari otak yang sudah teracuni sebenarnya masih ada senjata manusia adalah hati nurani. Dalam hati nurani masih ada sisa kebijakan. Dengan kebijakan itu juga kita menjadi makhluk yang cerdas, jangan sampai kita terpedaya oleh kesenangan dunia. Orang harus semakin bijak menggunakannnya sesuai kebutuhan bukan keinginan semata. Kita yang memanfaatkan sarana dunia bukan kita yang dimanfaatkan. Karena di sekitar kita adalah ujian, semua tergantung bagaimana kita bersikap. Ibarat anak sekolah yang diberikan soal ujian, jika nilainya jelek, kesalahan pasti ada di murid. Murid yang dinilai, akhirnya dia akan dapat raport yang akan mengantarkannya naik kelas atau tidak, lulus atau tidak.

Sebenarnya nasehat ini buat aku sendiri, dan bukan maksud untuk menggurui, jadi salah satu perjuangan setelah lebaran adalah masih dengan….manajemen waktu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar