ULANG TAHUN, LEBARAN, DAN GEMPURAN TEKNOLOGI TAHUN 2023
Tahun ini hari kelahiran dan hari lebaran hampir
berdekatan. Hari kelahiran tanggal 17 April, Lebaran jatuh pada tanggal 22
April 2023. Salah satu keuntungan ya ada alasan tidak ada perayaan makan-makan
karena pas bulan puasa. Yang aku rasakan semakin kesini perayaan hari kelahiran
menjadi tidak penting, karena memang umur semakin tua, ngapain ada perayaan,
malu sama umur hehe. Cara pandang hidup yang berbeda membuat hari kelahiran
menjadi ajang instrospeksi sekaligus kesedihan. Kalo orang bilang kenapa hidup
dibuat sedih terus kan bisa seneng-seneng. Ya kesedihan kan tidak harus
ditampakkan dari luar. Orang cukup tahu kita seneng dan bahagia terus. Yang
orang jarang tahu, bahwa kesedihan itu salah satu cara kita dekat dengan Allah.
Coba kita ingat-ingat pada saat kita terpuruk dan terkena masalah yang besar,
pasti sholat kita lebih khusyuk dan tajahut lebih kenceng. Karena ada maunya
supaya Allah membantu kita membereskan masalah. Begitu Allah sudah membantu
kita dan kita seneng-seneng, baru lupa, tahajut mulai bolong, sholat mulai
tidak tepat waktu, subuh mesti kesiangan karena malem begadang. Tapi Allah Maha
Baik, selalu melindungi kita sampai saat ini masih diberikan kesehatan, rejeki
yang cukup, masih bisa internetan sampe malam, masih bisa tidur pulas dan
diberikan ijin untuk bangun lagi oleh Allah keesokan hari. Kurang baik apa coba…
Cara pandang yang berbeda dengan
umur, dengan cara menggunakan waktu yang terbatas, tiap detik dan menit menjadi
hal yang berharga, mulai dirasakan sejak masuk dalam usia kebijakan. Orang
percaya usia 40an adalah usia munculnya kebijakan dimana segala keputusan
melalui pemikiran yang matang dan jangka panjang. Semakin bijaksana maka jangka
panjang tidak hanya berhenti pada umur manusia berakhir, tapi sampai ke
fase-fase manusia sampai ke alam akhir, dimana tidak ada lagi hidup dan mati. Dari
yang mengejar kebahagiaan duniawi, akhirnya menyadari bahwa harta dan tahta
tidak dibawa mati. Tapi bagaimana menggunakan waktu, harta, dan tahta untuk
mengambil manfaatnya buat bekal di fase akhirat. Ibarat kita main game pokemon,
kita ambil bonus-bonus yang berserakan di sekitar kita untuk bekal yang banyak.
Sayangnya kita kadang tidak menyadari dan membiarkannya begitu saja. Sebenarnya
nasehat lama “Hidup cuma mampir ngombe, jangan sia-siakan waktu selama masih
hidup, gunakan waktu selama masih bisa, jangan telat beribadah, hidup adalah
untuk beribadah” sudah sering kita dengar dari kita kecil. Tapi sayangnya
telinga kita ada dua sehingga nasehat masuk telinga kiri keluar telinga kanan sudah
sering terjadi. Bisa jadi syetan yang ada di diri begitu kuat sehingga menutup
hati kita dari ajaran-ajaran religius dan spiritual.
Walaupun godaan dunia terus ada
selama manusia hidup, syetan tidak akan berhenti menggoda, bahkan dalam sholat
sekalipun. Syetan jaman modern sekarang bisa berubah bentuk, tidak hanya dalam
bentuk manusia tapi juga dalam bentuk benda, dan ada dalam benda kecil yang
sering kita bawa. Mungkin keresahanku karena tidak berkutik dengan benda ini. Benda
ini jika tertinggal membuat orang kalang kabut, membuat orang tidak percaya
percaya diri jika tidak terbawa, membuat
orang membagi kasta-kasta dengan jenis atau level benda yang dibawa.
Dengan benda ini orang sering lupa dengan waktu, sekian jam digunakan untuk scrooling
dan berselancar. Bangun tidur, sebelum
mandi, sebelum kerja, sebelum beribadah, saat makan, sebelum tidur, pasti benda
itu yang kita pegang. Sehingga waktu semakin terbuang percuma untuk mencari
informasi informasi tidak penting yang kadang menyangkut rumah tangga orang. Ikut
memberi komentar pedas, ikut share sesuatu yang dilarang. Sok tahu dengan masalah orang, sok memberikan
nasehat. Satu komentar pedas dari kita mungkin berakibat fatal bagi yang
membaca, padahal yang membaca tidak satu orang. Sehingga dosa yang ditimbulkan
menjadi multimarketing dan bertumpuk tumpuk. Orang merasa semakin kesini waktu
semakin cepat, karena waktu di dunia nyata sudah dihabiskan separuhnya untuk
dunia maya. Belum lagi waktunya terpakai untuk tidur juga semakin sedikit. Itulah
candu, jenis narkoba teknologi yang tidak kita sadari yang meracuni otak.
Dari otak yang sudah teracuni
sebenarnya masih ada senjata manusia adalah hati nurani. Dalam hati nurani
masih ada sisa kebijakan. Dengan kebijakan itu juga kita menjadi makhluk yang
cerdas, jangan sampai kita terpedaya oleh kesenangan dunia. Orang harus semakin
bijak menggunakannnya sesuai kebutuhan bukan keinginan semata. Kita yang
memanfaatkan sarana dunia bukan kita yang dimanfaatkan. Karena di sekitar kita
adalah ujian, semua tergantung bagaimana kita bersikap. Ibarat anak sekolah
yang diberikan soal ujian, jika nilainya jelek, kesalahan pasti ada di murid.
Murid yang dinilai, akhirnya dia akan dapat raport yang akan mengantarkannya
naik kelas atau tidak, lulus atau tidak.
Sebenarnya nasehat ini buat aku
sendiri, dan bukan maksud untuk menggurui, jadi salah satu perjuangan setelah
lebaran adalah masih dengan….manajemen waktu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar